Selasa, 03 Desember 2013

Penyimpanan Obat

| |

Masa penyimpanan  semua jenis obat mempunyai batas waktu tertentu. Hal ini dikarenakan obat mengalamji proses penguraian secara kimiawi yang dapat dipicu oleh cahaya, udara dan suhu. Akhirnya khasiat obat akan berkurang. 

Tanda2 kerusakan obat kadangkala tampak dengan jelas, misalnya:

  • Larutan pada kondisi baru bening berubah menjadi keruh.
  • Krim mengalami perubahan warna tidak seperti awalnya ataupun berjamur. 

Proses rusaknya obat tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Bentuk dan baunya obat tidak berubah, namun kadar zat aktifnya sudah banyak berkurang, atau terurai dengan membentuk zat-zat beracun. berkurangnya zat aktif hanya dapat ditetapkan dengan analisa di laboratorium. Menurut aturan internasional, kadar obat aktif dalam suatu sediaan diperbolehkan menurun sampai maksimal 10%, lebih dari 10% dianggap terlalu banyak dan obat harus dibuang.

Aturan penyimpanan
Guna memperlambat penguraian, maka semua obat sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dalam wadah asli dan terlindung dari lembab dan cahaya. Dan hendaknya di suatu tempat yang tidak bisa dicapai oleh anak2, agar jangan dikira sebagai permen berhubung bentuk dan warnanya kerapkali sangat menarik. Obat-obat tertentu harus disimpan di lemari es dan persyaratan ini selalu dicantumkan pada bungkusbya, mis. insulin.

Lama penyimpanan obat

Masa penyimpanan obat tergantung dari kandungan dan cara menyimpannya. Obat yang mengandung cairan paling cepat terurainya, karena bakteri dan jamur dapat tumbuh baik di lingkungan lembab. Maka itu terutama obat tetes mata,  telinga dan hidung, larutan, sirup dan salep yang mengandung air/krim sangat terbatas jangka waktu kadaluwarsanya. 

Pada obat-obat biasanya ada kandungan zat pengawet, yang dapat merintangi pertumbuhan kuman dan jamur. Akan tetapi bila wadah sudah dibuka, maka zat pengawetpun tidak dapat menghindarkan rusaknya obat secara keseluruhan. Apalagi bila wadah sering dibuka-tutupm, misalnya tetes mata, atau mungkin bersentuhan dengan bagian tubuh yang sakit, mis. pipet tetes mata, hidung atau telinga. Oleh karena itu obat hendaknya diperlakukan dengan hati-hati, yaitu setelah digunakan, wadah obat perlu ditutup kembali dengan baik, juga membersihkan pipet/sendok ukur dan mengeringkannya. 

Di setiap kemasan obat sudah tercantum bagaimana cara menyimpan obat dan tanggal kadaluwarsanya. Akan tetapi, bila kemasan aslinya sudah dibuka, maka tanggal kadaluwarsa tsb tidak berlaku lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

Calendar

Calendar Widget by CalendarLabs

Popular Posts

Search

About Me

Foto Saya
Seraleva SR
Jawa Timur, Indonesia
Lihat profil lengkapku

Followers

 

Designed by: Compartidísimo
Images by: DeliciousScraps©